Langsung ke konten utama

Mengisi Bootloader Arduino ke ATMEGA8/168/328



Siapa yang tak kenal board Arduino?? Dewasa ini board ini sangat booming, dan memang tidak bisa dipungkiri kehadiran arduino ini seakan memberi warna tersendiri kepada banyak orang, terutama para penggemar elektronika / mikrokontroler. Dulu, untuk membuat project - project elektronika berbasis mikrokontroler, seseorang dituntut terlebih dahulu harus memiliki pengetahuan khusus/skill dalam desain hardware dan pemrograman. Namun, kini hal itu sudah menjadi bagian yang tak perlu dihiraukan lagi semenjak arduino muncul dengan berbagai kemudahan yang disediakan nya. Alih-alih yang tadi nya wajib bisa programming, kini semua hampir semua orang yang tak perlu memiliki dasar pemrograman sudah bisa membangun sebuah project mikrokontroler sekelas "Advanced". 
Plus minus orang menyikapi kehadiran Arduino ini, disatu sisi menganggap ini adalah sebuah kemudahan teknologi yang harus dimanfaatkan. Kalau bisa menjadi mudah, kenapa mesti mencari yang susah?? begitu kata teman sebelah saya.. :D
disisi yang lain khusus bagi oprekers sejati, alias pendekar solder sejati, sangat anti untuk menyentuh board ini, pasti sudah tau lah alasan nya, arduino membuat orang tidak banyak berfikir, selain itu ketergantungan terhadap board arduino yang susah untuk di eksplore jika mengerjakan project - project custome.

Yah, kembali ke individu saja lah. Bagi yang suka menggunakan board ini ya monggo, bagi yang anti ya monggo. Woles aja mas bro.

Ok lah, cukup basa-basi nya. Kali ini saya ingin share cara mengisi sebuah Bootloader Arduino ke IC ATMEGA8/168/328.

Sudah tau, apa itu Bootloader?
Saya kutip dari situs www.saptaji.com
"Kalau diibaratkan dalam sebuah OS (Operating System), bootloader ini adalah semacam ‘kernel’ sederhana, yakni sekumpulan fungsi dasar yang menangani input output yang berhubungan dengan hardware, dan sekumpulan pustaka dasar yang menjembatani fungsi kompleks yang berjalan di atasnya. Di Arduino, bootloader ini berfungsi untuk menangani proses input output data saat Anda ‘mengisi’ program (istilah dalam Arduino adalah ‘sketch’), ke dalam Arduino melalui software IDE (Integrated Development System) Arduino. Mengisi sketch ke Arduino dengan burning program mikrokontroller adalah berbeda pengertiannya.  Jika mengisi sketch adalah mengisi program yang berjalan di atas bootloader, burning program ke mikrokontroller adalah mengisi program yang benar-benar berdiri sendiri tanpa ketergantungan bootloader."
Nah, kalau kita membeli sebuah board Arduino, maka secara otomatis chip yang ada di board tersebut sudah ada bootloader nya, sehingga kita bisa langsung memprogram nya melalui IDE Arduino nya ( baca : mengisi sketch ). Setelah kita mengisi sebuah program ke ic yang terpasang di board arduino tersebut, kita bisa melepas nya dan memasang nya ke sebuah minimum sistem alat kita sendiri. Lalu bagaimana kalau kita ingin megisi program ke ic baru melalui board arduino? jawaban nya harus di isi bootloader dulu baru bisa support dengan arduino IDE.

Daripada, setiap project kita harus membeli board arduino yang harga nya lumayan mahal, mending kita cukup beli 1 board arduino ( misal Arduino Uno ), lalu kita isi saja sebuah bootloader ke ic mikro ATMEGA8/168/328. Jadi kan lumayan, bisa lebih hemat. 1 board bisa ganti2 chip.

Ok, langsung saja ya kita mulai.
Pertama, siapin dulu:
1. Board Arduino ( saya pakai arduino Uno )
2. IC Mikrokontroler ATMEGA8 atau ATMEGA168 atau ATMEGA328 ( karena secara konfigurasi pin, ketiga tipe ic ini sama ,hanya beda di kapasitas memory flash nya )
3. Kristal 16MHz, kapasitor 22pf,Resistor 10K
4. Downloader ( saya pakai USBasp )

Kalau sudah ready semua, langkah pertama adalah buat sebuah minimum sistem ATMEGA8 nya, seperti gambar rangkaian di bawah ini.
Dengan menggunakan Downloader Usbasp, seting fusebit mikro atmega8 nya, dengan nilai seperti ini :
 Setelah itu, buka Software Arduino IDE nya, kalau belum punya silahkan di unduh dulu di situs resmi nya
  www.arduino.cc

Pada Menu Tools, pilih Programmer --> USBasp
Next
Pada Menu Tools --> Board--> Pilih "Arduino NG or older w/Atmega8"

Nah, langkah berikut nya, Pilih Menu Tools --> Burn Bootloader
Oh ya, Jumper Slowc clock di downloader USBasp nya diaktifkan saja. Jadi proses burn bootloader pakai mode slow clock


Tunggu aja, sampai proses Selesai...


Proses Burn Bootloader Selesai,

Nah, sudah selesai. Sekarang kita bisa coba pasang kan ic ATMEGA8 yang baru saja kita isi bootloader kita pasang ke board ARDUINO UNO, ic bawaan nya dilepas aja ( ATmega328 ) gantikan dengan ic Atmega8 tadi.
Dan coba isi program Examples ( Led Blinking ), sekarang board Arduino Uno kita sudah berganti menjadi  Arduino NG or older w/Atmega8.

Ini dia penampakan nya... setelah diisi program Blinking.
Mudahkan???

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutorial Membuat File EEPROM Menggunakan EEPROM EDITOR

Salah satu kelebihan dari mikrokontroler AVR adalah adanya fitur  Internal Eeprom . Dengan tambahan fitur ini membuat para oprekers makin cinta sama avr.  :v Eeprom  biasanya kita gunakan untuk menyimpan data pada hardware yang kita buat.data bisa  berupa nilai-nilai, atau karakter-karakter tertentu yang mana data-data tersebut bisa kita ubah-ubah dari halaman  Front End . Sehingga ketika ada perubahan/upgrade/seting pada alat yang kita buat, kita cukup melakukan perubahan pada file data yang tersimpan di eeprom saja tanpa harus merubah di halaman  Back End  ( Code Program ) nya. Jelas hal ini akan membuat sistem yang kita bangun menjadi  User Friendly , artinya akan sangat memberikan kemudahan bagi user yang menggunakan nya. Lalu, bagaimana cara membuat file untuk eeprom tersebut? Menulis data pada eeprom seringkali kita kerjakan langsung dari kode program. Contoh : Dim No_hp as string*11 No_hp = "08993188048" Writeeeprom No_hp , ...

DIY Jadwal Sholat Digital Menggunakan ATMEGA8

Shalat fardhu sebagai kewajiban yang diwajibkan Allah kepada ummat Islam, sebanyak lima kali sehari semalam, ditetapkan dengan berwaktu. Hal ini ditegaskan-Nya dalam firman-Nya sbb:   Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring, kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman . (QS. an-Nisa 103) Pelaksanaan shalat tersebut telah diatur oleh Allah baik dari segi waktu, tata-cara pelaksanaan dan bacaannya sehingga umat Islam tidak diberi hak untuk merubah, yang sering disebut dengan ibadah mahdlah (khusus). Waktu-waktu yang ditentukan itu, dalam fiqih Islam dikenal dengan:   1.      Subuh 2.    Dzuhur 3.    Ashar 4.    Magrib 5.    Isya’ Berkenaan dengan ini, mikrodb akan berbagi mengena...